"Foto The Djail Band yang menjadi Legend of SMPN 1 Blega (SPENSAGA) yang berilustrasi background konser"
dari kiri ke kanan, Topiek (Melody), Totok alias NpM (Vokalis), Adit (Drummer), Uza (Vokalis), Ocen (Bassis),
dan Faice (Rhytem).
Remaja yang muda yang menginspirasi, mungkin hal itu cocok untuk sebuah inspirasi kisah dalam kisah ini. Semua bermula pada tahun 2009 yang silam, saat enam remaja asal SMP Negeri 1 Blega Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan yakni Moh. Taufik alias Topiek, Ismail alias Faice, Aditya Kurniawan alias Adit, Moh. Hosen alias Ocen. Uzair Haidzir alias Uza, dan Noer Panca Mutawwab alias Totok alias NpM menempati kelas yang sama yakni kelas 9-D atau Land3 yang katanya sih "Best Class" di jamannya.
Mereka memiliki karakter yang berbeda, dimana si Topiek berkarakter keras tapi berhati lembut buktinya dia selalu menawan bagi siswi cewek kala itu, si Faice (Adik Topiek dan adik kandung asli dibuktikan dengan Kartu Keluarga) yang berkarakter dingin dan slalu mencuri perhatian pengagumnya, lanjut si Adit, dia berkarakter gokil dan selalu bikin hidup suasana karena suka bikin orang ketawa, kemudian si Ocen yang humoris dan slalu menghibur apalagi kalo sudah di suruh bercerita selalu ada adegan praktek dan ekspresi lebay nya yang bikin pendengarnya ngakak. Lanjut si Uza, nah remaja yang satu ini berkarakter lembut, cool dan romantis karena sekali mata melirik selalu bikin siswi-siswi klepek-klepek akan puisi, syair, dan rayuannya. Dan lanjut yang terakhir si Totok (jangan ditanya julukan ini dari mana, keluarganya saja bingung siapa awal mula yang manggil nama itu), dia berkarakter pendiam dan jaim tapi bagi mereka yang hanya mengenal luarnya saja. Karena bagi teman-teman yang sudah terbiasa dan sehari-hari ngumpul bareng si Totok alias NpM ini, pasti akan menjawab kalo dia ini busuk, karena tingkah ulah kejailan dan candaan serta keonaran di dalam kelas slalu berawal dari bisikannya dan karena itulah dia di juluki si "Provokator".
Sering berkumpulnya mereka, membuat mereka semakin akrab satu sama lain apalagi mereka sering satu kelas sejak kelas 7. Kala itu Sekolah mereka mengadakan hiburan setelah ujian selesai dengan menyediakan panggung untuk menghibur peserta kegiatan classmeeting. Karena setiap kelas banyak yang menampilkan maka si enam sekawan tersebut mencoba memberanikan diri untuk tampil mewakili kelasnya. mereka yang sejak SD memang sudah mahir bermain alat musik tanpa ragu menaiki panggung, kecuali si Totok karena dia belum bisa alat musik apa-apa sehingga dia mengisi vokalis meskipun suaranya nggak bagus bagus amat hanya sebagai pelengkap dan menemani si Uza yang juga vokalis. Kemudian formasi lainnya Topiek menjadi melody, Ocen Bassis, Faice Rhytem, dan Adit Drummer. Penampilan perdana mereka tanpa ada latihan, dan secara spontanitas mereka membawakan lagu Jauh Mimpiku dari Band Peterpan. Dan aksi mereka pun memukau di acara tersebut.
Memukaunya penampilan mereka membuat mereka diberi kesempatan untuk tampil di Pentas Seni sekolah yang turut mengundang penampilan dari band SMPN 1 Konang, SMPN 1 Modung, dan SMPN 1 Galis yang masih area Kabupaten Bangkalan. Sebelum hari pelaksanaan, ke enam sekawan ini pun berlatih dalam ekstra musik sekolah (awalnya mereka tidak ada yang ikut ekstra karena arahan si Topiek untuk jangan ikut) dan saat latihan pun kena omelan guru latih musik kala itu karena meraka tidak kosnsisten dan bergonta ganti formasi dalam memegang alat musik. Akhirnya pun formasi mereka di tetapkan Totok dan Uza (vakalis), Topiek (Melody), Ocen (Bassis), Faice (Rhytem), dan Adit (Drummer).
Menjelang Pensi pun mereka masih belum memiliki nama untuk band mereka, dan akhirnya si Topiek mengusulkan nama Djail Band karena terinspirasi teman nongkrong saat itu Djailani alias Jail dan Bahari yang selalu jadi senior saat mereka berkumpul dan bermain musik. Dan kemudian si Totok menambahkan alasan Djail (jail) juga cocok karena tingkah mereka yang sering jail, iseng, konyol. Dan sehari sebelum pensi itu diresmikan nama band mereka menjadi The Djail Band. Saat Pensi pun penampilan mereka kembali memukau penonton dengan lagu Cinta Sampai Disini (D'Masiv) dan Bintang Di Surga (Peterpan). Dan Sejak itu nama The Jail Band dan khususnya personilnya menjadi hal yang tak terlupakan dan bahkan menjadi legend di SMPN 1 Blega.
0 komentar:
Posting Komentar