2/28/2013

Mengubah slogan/ pernyataan dengan kata positif :



1.Dilarang merokok
o        Bebaskan  hidupmu dan ekspresikan harimu, namun biarkan mereka bebas dari asapmu..!!!



2. Dilarang membuang sampah sembarangan
o        Hidup anda terasa aman, nyaman dan tentram bila bumi ini bersih dari sampah.





v      3. Rumah sakit
o        Panti rehabilitasi kesehatan





v       4. Jangan menyontek
o        Jika kamu yakin, maka kamu pasti bisa.. karena jujur itu indah.





v      5. Tugas kuliah banyak sekali
o        Seberat apapun bila dengan tulus dan sungguh – sungguh pasti hasilnya akan indah!!



v      6. Jangn lari – lari !! nanti jatuh.
o        Pelan tapi pasti shob.. santai aja !!



v      7. Jangan ngebut!! Ngebut benjut.
o        Tak perlu seberapa cepat kau melaju, yang penting seberapa baik keadaanmu..!!




8. Dosen Killer.. 
o        Dosen ibaratkn sahabat, namun adakalanya sahabat itu akan melukaimu..!! trus berjuang shob.. apapun yang terjadi,. pantang mundur...
Read More ->>

2/23/2013

Artikel Kreatif II (tugas Kreatifitas)

Bisnis Unik Keripik Ganggang Menyehatkan, Inovasi Dari Jepang


Bila Anda sering bepergian ke pantai, maka jangan heran bila sering menemukan bermacam-macam ganggang yang melekat di dasar batuan karang. Warnanya pun beragam, ada yang hijau, merah, atau coklat. Sekilas, memang tak ubahnya dengan tumbuhan liar lainnya di pantai.

Tangan-tangan kreatif mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan makanan lezat terbuat dari ganggang yang hidup di karang-karang laut.

Di tangan mahasiswi Biologi UGM, Shinta Dewi, ganggang yang berwarna hijau (ulva sp) ternyata dapat diolah jadi makanan keripik. Tidak sekedar camilan lezat, setelah diteliti makanan itu berkhasiat bagi kesehatan.

Tumbuhan tersebut, sering dijumpai di pantai selatan Jawa. Bentuknya berupa lembaran yang berwarna hijau. Di Yogyakarta, ganggang ulva cukup melimpah dan banyak dijumpai di Pantai Kukup, Grono, Sundak, Krakal dan Wediombo.

Berawal dari kegiatan program kreativitas mahasiswa, Shinta bersama teman-temannya meneliti ganggang itu. Mereka kemudian mengajak masyarakat nelayan yang hidup di sekitar Pantai Kukup untuk mengolah ganggang ulva menjadi keripik. Sesuai dengan namanya, kripik olahan itu pun dinamakan ''keripik ulva''.

''Keripik ulva, sebagai inovasi olahan makanan berupa keripik dengan bahan dasar ulva. Hal ini dilatar belakangi dari fakta inovasi yang telah dikembangkan oleh negara Jepang, yang telah mengolah ulva sebagai pembungkus makanan sejenis lemper,'' katanya ketika ditemui di sela-sela pameran penelitian ''Research Week'' di Graha Sabha Pramana, baru-baru ini.

Makanan Alternatif

Berdasarkan hasil penelitiannya, kandungan gizi dari ''keripik ulva'' berupal mineral 2,59 persen, serat 11,5 persen, dan protein 4,88 persen. Pengolahan ganggang ulva jadi keripik dengan menggandeng kelompok usaha bersama masyarakat Forum Mitra Bahari yang berlokasi di areal Pantai Kukup, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul.

''Pemanfaatan ganggang ulva tentunya memberikan tambahan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan yang tinggal di sekitar pantai. Saat ini, untuk ganggang ulva mentah dijual Rp 20.000 per kg, sedangkan dalam bentuk keripik dijual Rp 60.000 per kg. Untuk ukuran bungkusan kecil 40 gram, kita jual Rp 3.000,'' katanya.

Dosen biologi UGM, Ludmila Fitri Untari MSc menuturkan, makanan ganggang ulva memang berkhasiat untuk anti kanker dan bio anti helmintika (obat cacing alami). ''Selama ini belum dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai makanan alernatif. Di negara lain, seperti di Jepang, China dan Filipina sudah digunakan sebagai salad sayur,'' katanya.

Meski sudah mengajak masyarakat untuk membudidayakan ganggang ulva, menurutnya, masih menyisakan sedikit masalah. Salah satunya, masyarakat yang belum tahu cara memanen ganggang itu dengan cara mencungkil. ''Mereka memanen seperti mencabut tanaman kacang saja, cabut hingga ke akarnya, akibatnya ganggang tidak tumbuh lagi. Seharusnya dipotong saja untuk disisakan beberapa cm saja agar bisa tumbuh lagi,'' kata pakar fikologi itu.

Seperti yang dikatakan dosen biologi UGM Ludmila Fitri Untari, selain lezat rasanya, setelah dilakukan penelitian dan makanan ini berkhasiat tinggi untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit kanker dan obat cacing alami.

"Tapi sayangnya, masyarakat belum memanfaatkan itu sebagai makanan alternatif. Di negara lain seperti di Jepang, China dan Filipina sudah digunakan sebagai salad sayur," kata Ludmila Fitri Untari.

Saat ini, Shinta terus berupaya membudidayakan ganggang untuk diolah menjadi keripik dan dinamai kripik 'Ganggang Ulva'. Bahan dasar kripik ini dapat dijumpai di pantai selatan Jawa.


Alasan :
 Berawal dari coba - coba dalam penelitian PKM-nya, Shinta Dewi berhasil membuat keripik ganggang yang dibisniskan menjadi makanan ringan yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan terutama untuk anti kanker dan bio anti helmintika (obat cacing alami) . Dari kekreatifannya dia juga bisa membantu memberikan tambahan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan yang tinggal di sekitar pantai yang dapat menambah penghasilan sebagai petani ganggang.
Read More ->>

Artikel Kreatif (tugas Kreatifitas)

Bookmark and Share

Industri Kreatif Miniatur Gerobak

miniatur gerobak 166x200 Industri Kreatif Miniatur GerobakMemiliki sebuah hobi ternyata tidak hanya menyenangkan, namun juga bisa menguntungkan. Seperti yang dilakukan Syumeiraty Rashando atau akrab dipanggil Yoyong, hobi mengoleksi segala pernak-pernik miniatur,  yang kemudian ia jadikan peluang usaha dengan keuntungan besar.
Memiliki hobi mengoleksi berbagai kerajinan dengan ukuran mini, membuat Yoyong tertarik untuk mencoba membuat berbagai miniatur gerobak yang sering ditemuinya di Indonesia. Gerobak siomay, gerobak bakso, gerobak bubur ayam, pedagang ketoprak, nasi goreng, gerobak sayur, serta gerobak martabak, semuanya merupakan inspirasi tersendiri bagi dirinya. Ia membuat bagian demi bagian secara detil,lengkap dengan seluruh pernak-perniknya, dan inilah yang membuat banyak konsumen takjub dan terpesona ketika pertama kali melihat hasil kreasi ibu dua orang anak ini.

Info produk

Memulai usaha miniatur gerobak di tahun 2004, Yoyong membuka sebuah gerai kerajinan yang berlokasi di Jl. Aceh No. 15, Bandung dengan nama Crayon Craft & Co. Di tempat tersebut Yoyong memproduksi berbagai jenis miniatur gerobak dan kios mini serta beragam jenis tiruan makanan yang rata-rata terbuat dari clay atau lilin plastik. Wanita kelahiran 1 April 1976 ini menggunakan clay jenis porselen, paperclay, dan plastisin untuk memproduksi beragam jenis kerajinan miniaturnya, sehingga hasil yang diperoleh sangatlah mirip dengan bentuk aslinya.kerajinan miniatur 180x200 Industri Kreatif Miniatur Gerobak
Tak heran bila kerajinan unik ini dibandrol dengan harga yang cukup mahal, menyesuaikan tingkat kesulitannya selama proses produksi. Untuk satu buah miniatur gerobak makanan misalnya, Yoyong membandrolnya dengan harga diatas Rp.400.00,00. Begitu juga dengan kerajinan tiruan makanan yang rata-rata ia jual dengan harga berkisar Rp 400.000,00 – Rp 650.000,00. Sedangkan untuk miniatur kedai/kios dihargai Yoyong sekitar Rp. 600.000,00 – jutaan rupiah. Harga yang cukup pantas untuk sebuah kreatifitas dan inovasi baru yang terbilang sangat unik ini.
Selain menawarkan beragam jenis kerajinan unik dari lilin plastik, wanita lulusan Sastra Inggris ini juga menawarkan kursus gratis bagi para konsumen yang berkunjung langsung ke toko miliknya. Tentu penawaran tersebut menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Dengan cara tersebut,  tak jarang mereka selalu tertarik datang kembali ke Crayon Craft & Co untuk mengikuti kursus gratis maupun membeli beragam jenis kerajinan mini yang cantik dan menarik.
Industri kreatif miniatur gerobak yang diciptakan Yoyong, menjadi salah satu peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Karena itu bagi Anda yang sedang bingung mencari peluang untuk memulai usaha, tidak ada salahnya bila Anda memanfaatkan kreatifitas yang Anda miliki untuk menciptakan inovasi produk yang memberikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen. Selamat berkarya dan salam sukses.



Alasan :
 Dalam hal ini pengusaha yang di kisahkan dalam artikel ini cukup menarik untuk kita ketahui, ini disebabkan usaha yang di rintis oleh Syumeiraty Rashando berawal dari sebuah hobi yang kemudian menjadi sebuah bisnis yang sangat menjanjikan, dimana saudara Syumeiraty Rashando dapat mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan sudah tidak tergantung lagi pada orang tuanya. Namun dalam hal ini untuk membuat miniatur grobak tersebut dibutuhkan tingkat imajinasi, ketelitian, kreatifitas dan kesabaran yang lebih untuk menghasilkan sebuah kerajinan yang sangat bernilai.
Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.
animasi bergerak gif
animasi bergerak gif